Perbedaan Wipe Disk dan Format Disk - Pengertian, Fungsi, dan Kapan Harus Digunakan
Table of Contents
Pada kesempatan kali ini saya akan membuat catatan tentang Perbedaan Wipe Disk dan Format Disk yang secara khusus mendalami fungsi dan kapan kita harus gunakan masing-masing metode penghapusan data tersebut dan membagikannya juga untuk sobats semua.
Kenapa Saya Harus Memilih Wipe Disk atau Format Disk
Beberapa waktu lalu saya diminta melakukan penghapusan data di komputer sebuah institusi dengan metode wipe disk.Pertanyaan pertama yang muncul di kepala saya:
“Kenapa harus di-wipe? Bukankah lebih cepat kalau diformat saja?”
Pertanyaan sederhana itu ternyata membawa saya ke pemahaman yang lebih dalam, ternyata ada perbedaan mendasar antara wipe disk dan format disk.
Tidak sekadar soal cepat atau lambat lho sobats, tetapi soal tujuan dan keamanan data.
Apa itu Format Disk
Secara sederhana Format Disk adalah proses menyiapkan media penyimpanan agar bisa digunakan kembali.Saat melakukan format disk / quick format, sistem hanya:
- Menghapus tabel indeks file (semacam daftar isi),
- Menandai ruang penyimpanan sebagai “kosong”,
- Tapi isi file lama sebenarnya masih ada di dalam sektor disk sampai tertimpa data baru.
Kalau ada orang yang tahu cara membacanya (misalnya dengan software recovery), data lama bisa dipulihkan.
Apa itu Wipe Disk
Wipe disk jauh lebih serius.Proses ini menimpa seluruh sektor disk dengan data acak atau pola tertentu (misalnya nol atau angka tertentu). Sehingga:
- File lama tidak bisa dipulihkan lagi,
- Prosesnya lebih lama dibanding format,
- Tapi jauh lebih aman jika tujuan utamanya adalah menghapus permanen.
Kapan Gunakan Format Disk
Format cocok ketika:- Komputer pribadi ingin diinstal ulang,
- Hard disk kosong akan digunakan kembali,
- Tidak ada data sensitif yang perlu benar-benar dimusnahkan.
Sobats punya laptop lama yang ingin diinstall ulang Windows, maka cukup di-format saja, tidak perlu wipe, karena data pribadi kita tidak terlalu rawan akan diakses orang lain.
Kapan Gunakan Wipe Disk
Wipe disk diperlukan ketika:- Melepas perangkat penyimpanan ke pihak lain (misalnya dijual),
- Menghapus data perusahaan yang berisi informasi rahasia (misalnya laporan keuangan, data karyawan, dokumen legal),
- Menutup akses data agar tidak bisa dipulihkan sama sekali.
Komputer kantor yang sudah tidak dipakai akan dijual sebagai barang lelang.
Jika hanya diformat, masih ada kemungkinan data rahasia perusahaan bisa dikembalikan. Dengan menggunakan wipe disk, risiko itu dihilangkan.
Potensi Buruk Jika Salah Pilih
Jika salah memilih Format padahal harusnya wipe, potensi buruknya adalah data rahasia bisa bocor ke pihak lain, misalnya database nasabah, rekam medis, atau dokumen kontrak masih bisa dipulihkan orang lain.Jika salah memilih Wipe padahal cukup format saja, maka kita akan membuang waktu, karena proses wipe bisa memakan waktu berjam-jam bahkan hari, tergantung ukuran disk kita.
Penutup
Format disk dan wipe disk sama-sama menghapus data, tapi berbeda kedalaman dan tujuan.Jadi sebelum memilih metode penghapusan data pada disk, kita bisa tanyakan dulu “Apakah data ini masih boleh dipulihkan, atau harus benar-benar musnah?”
Sekian dulu artikel sobats kita kali ini tentang Perbedaan Wipe Disk dan Format Disk.
Jika ada yang ingin ditanyakan jangan sungkan untuk komen di bawah ya...
Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Posting Komentar